Pada tahun awal 2004 saya mulai merasakan sakit pada payudara saya yang sebelah kanan. Awalnya saya hanya merasakan sakit biasa seperti biasanya sakit apabila akan datang menstruasi, tapi lama kelamaan sakitnya semakin bertambah...
Pada bulan Agustus 2004, saya sudah tidak tahan lagi dengan sakitnya. Saya berpikir ini sudah diluar dari sakit yang biasanya saya hadapi. Kemudian saya memberanikan diri untuk diperiksa, dan selesai diperiksa dan melakukan scan, saya divonis dokter mengidap kista di payudara saya.
Dokter berkata bahwa usia saya pada saat itu adalah saat-saat dimana hormon berproduksi banyak. Jika terlalu banyak maka sangatlah rentan dan mudah untuk mengubah penyakit ini menjadi kanker. Dan saya adalah orang yang termasuk memproduksi hormon yang berlebihan. Dokter menyuruh saya untuk datang kembali 6 bulan kedepan untuk melihat perkembangannya dan dia juga menganjurkan untuk mengurangi makanan-makanan yang mengandung penyedap makanan dan beralih pada pola makan yang sehat dan alami, karena salah satu faktor terbesar dari pemicunya hormon ini adalah makanan.
Mendengar hal itu, saya tidak begitu takut, yang saya takutkan adalah mama saya yang mendengar hal itu secara langsung. Saya bisa merasakan rasa takutnya dia akan penyakit yang saya mengidap selama ini. Bagaimana tidak, karena saya adalah satu-satunya anak yang dia miliki.
Setelah selesai pemeriksaan, mama saya berkata bahwa mulai hari itu saya tidak boleh makan sembarangan, jajan diluar, junk food dan sebagainya. Saya Cuma bisa bilang “Mami, boleh ga hari ini jadi hari terakhir Nana makan enak?” Dan mama saya memperbolehkannya, tapi setelah itu tidak boleh sama sekali sampai 6 bulan kedepan dan lihat hasil perkembangannya. Kemudian saya pergi ke tempat restoran kesukaan saya, saya makan dengan penuh penghayatan, seolah-olah saya tidak akan pernah menyentuh makanan kesukaan saya.
Keesokan harinya, saking ketatnya penjagaan makanan saya, mama saya menyuruh saya mulai program makanan sehat alami. Saya tidak menyentuh makanan yang berbumbu, entah itu garam, lada, penyedap rasa dan sebagainya. Semua makanan yang saya makan adalah sayuran, buah, sayuran, buah dan sekali lagi sayuran dan buah. Sayuran pun hanya dikukus dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Hanya di KUKUS.. Saya juga tidak makan daging sama sekali, makanan yang berhubungan dengan lemak hewani.
Setiap hari saya harus makan wortel, kentang, sayur sawi, kol, jagung, buncis, daun pepaya, pare dan sejenis lainnya tanpa ada rasa kecuali rasa dari sayur itu sendiri. Makanan yang menyiksa, tapi itu yang harus saya jalani. Terkadang saya tergoda untuk makan makanan yang kurang baik untuk saya, tapi saya selalu menganggap bagaimana jika makanan tersebut ada racun yang bisa membunuh saya. Dan tidak lepas dari itu, saya dan mama setiap hari mendoakan penyakit saya agar sembuh. Karena saya dan mama percaya, apa yang kami percayai itulah yang akan kami dapati.
Satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan berat badan saya turun hingga 5kg. Saya masih mengkomsumsi makanan sehat. Seiring dengan berjalannya sang waktu, tanpa terasa tibalah saatnya saya untuk mengecek ulang perkembangan penyakit saya. Rasa takut mama saya terlukis begitu jelas diwajahnya dan saya pun ikut tegang. Ketika sedang di scan, saya bernyanyi dalam hati sebuah lagu tentang permintaan untuk melihat keajaiban. Sambil saya bernyanyi dalam hati, saya melihat keseriusan dokter yang memeriksa saya. Tiba-tiba dia mengheyitkan dahinya, kebingungan terlihat jelas diwajahnya. Saya juga ikut bingung, bingung melihat dokter yang sedang bingung. Dokter mencoba untuk mengecek ulang hasil scan saya, selesai dia mengecek ulang, dia berkata “Koq bisa ya? Koq tidak lagi?” Kemudian dokter bilang pada saya , bahwa saya sudah tidak mengidap kista lagi. Puji Tuhan… Memang tidak ada yang mustahil bagi DIA. Rasa senang, bahagia, sukacita bercampur heran menjadi satu dalam diri saya dan mama saya.
Kemudian kami mengucapkan terima kasih pada dokter dan beranjak untuk kembali pulang. Ketika kami mau meninggalkan ruang periksa, dokter yang memeriksa saya, masih penasaran kenapa bisa hilang penyakit saya, sampai-sampai dia minta hasil scan saya yang sebelumnya. Tanpa pikir panjang, saya langsung kasih dan langsung keluar. Ketika keluar, saya menoleh ke belakang untuk melihat dokter saya, tampak dari jauh saya melihat dia sedang berdiskusi dengan temannya sambil membandingkan hasil scan saya yang sebelum dan yang sesudahnya.
Hati saya begitu gembira. Sungguh Tuhan itu luar biasa. Jauh melampaui dari apa yang kita dapat pikirkan dan lakukan. Iman tanpa perbuatan, pada hakekatnya adalah mati. Ketika kita melakukan apa yang menjadi bagian kita maka Tuhan akan melakukan apa yang menjadi bagian DIA.
Tuhan memberkati…
May God Bless You All...
Pada bulan Agustus 2004, saya sudah tidak tahan lagi dengan sakitnya. Saya berpikir ini sudah diluar dari sakit yang biasanya saya hadapi. Kemudian saya memberanikan diri untuk diperiksa, dan selesai diperiksa dan melakukan scan, saya divonis dokter mengidap kista di payudara saya.
Dokter berkata bahwa usia saya pada saat itu adalah saat-saat dimana hormon berproduksi banyak. Jika terlalu banyak maka sangatlah rentan dan mudah untuk mengubah penyakit ini menjadi kanker. Dan saya adalah orang yang termasuk memproduksi hormon yang berlebihan. Dokter menyuruh saya untuk datang kembali 6 bulan kedepan untuk melihat perkembangannya dan dia juga menganjurkan untuk mengurangi makanan-makanan yang mengandung penyedap makanan dan beralih pada pola makan yang sehat dan alami, karena salah satu faktor terbesar dari pemicunya hormon ini adalah makanan.
Mendengar hal itu, saya tidak begitu takut, yang saya takutkan adalah mama saya yang mendengar hal itu secara langsung. Saya bisa merasakan rasa takutnya dia akan penyakit yang saya mengidap selama ini. Bagaimana tidak, karena saya adalah satu-satunya anak yang dia miliki.
Setelah selesai pemeriksaan, mama saya berkata bahwa mulai hari itu saya tidak boleh makan sembarangan, jajan diluar, junk food dan sebagainya. Saya Cuma bisa bilang “Mami, boleh ga hari ini jadi hari terakhir Nana makan enak?” Dan mama saya memperbolehkannya, tapi setelah itu tidak boleh sama sekali sampai 6 bulan kedepan dan lihat hasil perkembangannya. Kemudian saya pergi ke tempat restoran kesukaan saya, saya makan dengan penuh penghayatan, seolah-olah saya tidak akan pernah menyentuh makanan kesukaan saya.
Keesokan harinya, saking ketatnya penjagaan makanan saya, mama saya menyuruh saya mulai program makanan sehat alami. Saya tidak menyentuh makanan yang berbumbu, entah itu garam, lada, penyedap rasa dan sebagainya. Semua makanan yang saya makan adalah sayuran, buah, sayuran, buah dan sekali lagi sayuran dan buah. Sayuran pun hanya dikukus dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Hanya di KUKUS.. Saya juga tidak makan daging sama sekali, makanan yang berhubungan dengan lemak hewani.
Setiap hari saya harus makan wortel, kentang, sayur sawi, kol, jagung, buncis, daun pepaya, pare dan sejenis lainnya tanpa ada rasa kecuali rasa dari sayur itu sendiri. Makanan yang menyiksa, tapi itu yang harus saya jalani. Terkadang saya tergoda untuk makan makanan yang kurang baik untuk saya, tapi saya selalu menganggap bagaimana jika makanan tersebut ada racun yang bisa membunuh saya. Dan tidak lepas dari itu, saya dan mama setiap hari mendoakan penyakit saya agar sembuh. Karena saya dan mama percaya, apa yang kami percayai itulah yang akan kami dapati.
Satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan berat badan saya turun hingga 5kg. Saya masih mengkomsumsi makanan sehat. Seiring dengan berjalannya sang waktu, tanpa terasa tibalah saatnya saya untuk mengecek ulang perkembangan penyakit saya. Rasa takut mama saya terlukis begitu jelas diwajahnya dan saya pun ikut tegang. Ketika sedang di scan, saya bernyanyi dalam hati sebuah lagu tentang permintaan untuk melihat keajaiban. Sambil saya bernyanyi dalam hati, saya melihat keseriusan dokter yang memeriksa saya. Tiba-tiba dia mengheyitkan dahinya, kebingungan terlihat jelas diwajahnya. Saya juga ikut bingung, bingung melihat dokter yang sedang bingung. Dokter mencoba untuk mengecek ulang hasil scan saya, selesai dia mengecek ulang, dia berkata “Koq bisa ya? Koq tidak lagi?” Kemudian dokter bilang pada saya , bahwa saya sudah tidak mengidap kista lagi. Puji Tuhan… Memang tidak ada yang mustahil bagi DIA. Rasa senang, bahagia, sukacita bercampur heran menjadi satu dalam diri saya dan mama saya.
Kemudian kami mengucapkan terima kasih pada dokter dan beranjak untuk kembali pulang. Ketika kami mau meninggalkan ruang periksa, dokter yang memeriksa saya, masih penasaran kenapa bisa hilang penyakit saya, sampai-sampai dia minta hasil scan saya yang sebelumnya. Tanpa pikir panjang, saya langsung kasih dan langsung keluar. Ketika keluar, saya menoleh ke belakang untuk melihat dokter saya, tampak dari jauh saya melihat dia sedang berdiskusi dengan temannya sambil membandingkan hasil scan saya yang sebelum dan yang sesudahnya.
Hati saya begitu gembira. Sungguh Tuhan itu luar biasa. Jauh melampaui dari apa yang kita dapat pikirkan dan lakukan. Iman tanpa perbuatan, pada hakekatnya adalah mati. Ketika kita melakukan apa yang menjadi bagian kita maka Tuhan akan melakukan apa yang menjadi bagian DIA.
Tuhan memberkati…
May God Bless You All...
5 komentar:
sekarang sudah boleh boleh makan sembarangan, jajan diluar, junk food dunk.....
btw kista itu = kanker nda sih? aku khan anak elektro bukan kedokteran.
enjoy, peace and love
Meskipun saya sudah tidak mengidap lagi, tetap saja tidak boleh makan makanan yang sembarangan, tapi saya sudah memakan makanan yang tidak seketat dulu. Sebisa mungkin saya menghindari hal-hal yang dapat memicu berkembangnya hormon.
Lebih baik mencegah daripada mengobati...
Kata dokter, kista itu adalah penyatuan hormon yang berlebihan dan terkadang biasa dibilang tumor jinak. Pada dasarnya semua manusia pasti mempunyai kista meskipun itu sekecil apapun. Yang menjadi permasalahannya adalah apakah kista atau tumor itu berkembang menjadi tumor ganas atau yang disebut kanker. Itu sih yang saya tau...
Jika ada hal lain yang ingin ditambahkan atau revisi, silakan saja, saya tunggu responnya...
Terima kasih... =)
one word for u'r blog...WOW!!!!!!
luv u sist...
Makanya hrs lebih diperketat makanan yg banyak junk foodnya lg drpd tar nongol lg ok dut,GBU yah
iiii
Posting Komentar